Inovasi PLTA (Pembangkit Listrik tenaga Air)

PLTA


Pada postingan kali saya akan membahas tentang inovasi tentang ilmu keteknikan
Di lihat dari perkembangan jaman dan pentingnya listrik tenaga air, Dunia di tuntut untuk melengkapi kebutuhan listrik sebagai  kebutuhan yang harus di penuhi dalam kehidupan sehari-hari mereka tanpa terkecuali . Salah satunya adalah negara Indonesia. Negara Indonesia  tergolong dalam negara berkembang sangat membutuhkan lebih-lebih masayarakat pedalaman yang tak terjangkau
Indonesia duluhnya di kenal dengan negara mengekspor bahan bakar minyak namun sekarang menjadi negara impor bahan bakar. Untuk mengatasi krisis ini di negara kita, Maka tidak ada pilihan lain   selain meningkatkan pemanfaatan energi alternatif,sebagaimana di lakukan di negara-negara lain yang sudah maju maupun negara-negara berkembang termasuk negara kita  Indonesia.
Di Indonesia terdapat banyak sekali sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di  berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau energi listrik. PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900. Masa itu merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama di dunia. Pengembangan PLTA tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu progresnya berjalan lambat. Sedangkan sekarang, pengembangan PLTA mulai di tinjau ulang karena penggunaan bahan bakar minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan bahan bakar minyak mulai menipis.Beberapa alasan tambahan bahwa PLTA lebih menguntungkan dibandingkan tipe generatorlain adalah :
1. Persediaan air cenderung tidak habis dan dapat diperbaharui.
2. Ramah Lingkungan.
3. Tidak memerlukan bahan bakar.
4. Periode mulainya terjadi secara terus menerus.
5. Pengoperasiannya sederhana dan biaya perawatannya murah

    Cara paling mudah untuk mendapatkan energi listrik dari aliran air adalah dengan menggunakan baling-baling. Kecepatan aliran air dari tempat yang tinggi dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga bisa menggerakan baling-baling air tersebut untuk mengubah energi aliran menjadi energi gerak untuk menggerakan generator dan menghasilkan listrik. Pada artikel kali ini, akan coba dipaparkan tentang jenis-jenis pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang umum digunakan hingga saat ini. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi untuk mengembangkan segala potensi tenaga air yang ada di Indonesia. 

JENIS-JENIS PLTA

a. PLTA jenis terusan aliran sungai (run-of-river)
   PLTA jenis ini memanfaatkan aliran sungai secara alami untuk menghasilkan energi listrik. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2, air di hilir sungai dimanfaatkan sedemikian rupa tanpa mengganggu aliran sungai ke hulu. Energi listrik yang dihasilkan sebanding dengan jumlah volume air perdetik yang mengalir. Sehingga saat sungai kering tidak ada air, generator tidak bisa menghasilkan energi listrik. Namun keuntungan dari PLTA tipe ini adalah biaya konstruksinya yang murah dan pembangunannya yang sederhana. PLTA tipe ini cocok dibangun pada sungai-sungai besar di Indonesia yang lokasinya masih terisolasi dan bertujuan untuk mendapatkan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dengan segera.
b. PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond)
  PLTA jenis ini menggunakan bendungan yang melintang disungai, yang bertujuan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik. PLTA jenis ini memiliki efisiensi yang lebih baik daripada PLTA tipe terusan aliran sungai.
Dengan menggunakan cara seperti ini, kita juga dapat mengatur aliran sungai per hari ataupun per minggu untuk membangkitkan listrik sesuai dengan kebutuhan beban. Karena bisa mengatur aliran sungai, PLTA jenis ini bisa digunakan sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan sumber energi pada saat beban puncak.
c. PLTA dengan menggunakan waduk (reservoir)
  PLTA tipe ini mirip dengan prinsip PLTA yang menggunakan kolam pengatur. Cuma disini dibuatkan sebuah waduk yang dapat menampung air dalam jumlah besar, sehingga kapasitas pembangkitan energi listrik PLTA juga menjadi lebih besar lagi. Waduk ini biasanya berbentuk hampir seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim kemarau. PLTA jenis banyak terdapat di negara-negara yang memiliki curah hujan sedikit, hanya 2-3 bulan saja, atau negara 4 musim.
Sayangnya pembuatan PLTA yang menggunakan bendungan ini selain menghabiskan tanah dan modal yang besar. terkadang bisa menyebabkan perubahan atau kerusakan lingkungan yang fatal.
d. PLTA jenis pompa – generator (pomped storage)
  PLTA jenis ini membutuhkan dua buah kolam pengatur. Saat kebutuhan listrik meningkat, air akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam pengendali yang bawah. Energi potensial aliran air inilah yang dimanfaatkan menjadi energi listrik. Sedangkan saat beban minimal, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik lain digunakan untuk memompa balik air ke kolam penampung diatas untuk digunakan kembali saat dibutuhkan.
  Di Indonesia pembangkit ini cocok dikembangkan karena pada saat malam hari, semua orang serempak menggunakan listrik sehingga beban melonjak secara seketika, sedangkan siang hari hanya sedikit orang yang menggunakan listrik. Pembangkit ini bertujuan untuk menyimpan energi listrik sisa yang dibangkitkan. Sisa listrik yang dibangkitkan oleh PLTU lainnya digunakan untuk memompa air dan digunakan saat beban puncak di malam hari.
e. PLTA Hydroseries
  Konsep PLTA ini adalah dengan memanfaatkan aliran sungai yang panjang dan deras dari ketinggian tertentu. Dimana sepanjang aliran sungai terdapat lebih dari satu bendungan yang diseri pada ketinggian tertentu untuk menghasilkan energy listrik yang lebih optimal.

Demikianlah artikel yang dapat saya berikan mengenai inovasi tentang ilmu keteknikan


0 Response to "Inovasi PLTA (Pembangkit Listrik tenaga Air)"